Bila anda gagal hari ini, jangan pernah menyerah. Ulangi terus kegagalan anda sampai compiler program anda error.
(Mario Tegar)
Begitulah kutipan yang gw ambil dari blog http://fuckyeahmahasiswa.tumblr.com/ (dengan sedikit editan ala mahasiswa teknik informatika) yang kadang gw buka untuk sekedar mengobati rasa lelah di masa kuliah. Karena isinya yang menghibur para mahasiswa yang dilanda galau kuis, uts, uas, tugas, dan Tugas Akhir tentunya karena bulan-bulan ini banyak deadline sidang. Di sini gw masih ditempat yang sama, ngerjain program buat tugas akhir gw yang sampe saat ini gak bener2 juga. Entah jalan pikiran gw yang ga bener atau emg niat gw yang kurang tulus buat ngerjain.
Sampai perasaan untuk menyerah itu selalu muncul. Temen gw bilang, "Lu harus berkorban, Ken." Ya, banyak hal yang sudah gw korbankan buat hal satu itu. Waktu, uang, dan pikiran. Uang mungkin masih bisa diganti nanti kalo gw udah berpenghasilan, pikiran masih bisa di refresh selama otak gw masih aktif, tapi waktu.. Waktu ga bisa diganti. Waktu ini lah yang membuat gw selalu menyerah. KEJAR DEADLINE yang buat gw tiap detik serasa terjepit di antara dua keadaan, tekanan dan target.
Tapi mendengar kalimat teman gw tadi, menyadarkan gw akan satu hal. Untuk mencapai sebuah keinginan pasti ada pengorbanan. Seorang bapak akan berkorban hingga keringatnya mengalir untuk bisa menafkahi keluarganya. Seorang ibu akan berkorban mengurusi keluarganya hingga dia lupa untuk mempercantik dirinya. Seorang anak berkorban untuk belajar untuk membanggakan orang tuanya.
Tugas akhir ini untuk siapa dan untuk apa?
Jawaban inilah yang harus ditekanin lagi, untuk mengukur seberapa banyak pengorbanan yang harus gw lakuin.
Tidak ada komentar
Posting Komentar