Saat terbaik dalam perjalanan adalah packing. Itu menurut saya, karena tujuan perjalanan sudah ada, kita tinggal mengatur segala tetek-bengek apa yang mau dibawa waktu jalan. Beda lagi kalau nyusun itinerary, yang destinasinya belum jelas. Macam mau berangkat perang tapi ngga tau mau ngelawan siapa. Beginilah yang sedang saya rasakan, sudah berlangsung lebih dari sebulan dan sampai sekarang belum jelas kita mau kemana. Mau kemana kitaaaaaa ... ?
Saya dan Brew, pacar sekaligus teman jalan abadi, menjadwalkan setidaknya minimal sekali sebulan main di luar. Kemanapun, yang penting keluar rumah. Mau cuma makan bakso yang jaraknya dua jam dari rumah kek, atau kemah ceria di gunung yang ngga dingin, atau ke theme park di tengah kota, atau perjalanan lasut ke pantai antah berantah cuma modal dari baca-baca di mbah google. Perasaan meninggalkan rumah itu syahdu. Kami pergi membawa perasaan suka untuk bertemu dan bercumbu dengan hal-hal baru. Dan pulang membawa cerita untuk anak-anak kami kelak. Seperti tahun kemarin, lima hari yang kami habiskan berdua saja, menyusun paragraf demi paragraf cerita kami di jalan.
Menuju di penghujung tahun, saya sendiri mulai gelisah. Kami belum tahu mau kemana. Tapi teman perjalananku ini santai saja, yang penting waktunya pas dan ajuan cutinya diterima. He does never really care where we gotta go. "Yang penting sama kamu." Sambil nyengir. Hadeuuh.. Memang dari semua perjalanan, yang pusing sebelum berangkat itu saya, doi cuma tinggal angkut tas. Saya yang atur mulai dari tiket, booking penginapan, itinerary perjalanan, sampai packing barang-barang.
Terlalu banyak kepengen, karena terlalu banyak destinasi menggiurkan, dan karena dunia ini begitu luas, maka bimbang merajalela. Yang satu, udah kepengen dari dulu pas pula lagi musim gugur yang kece begini kendala cutinya kurang banyak. Yang satu, destinasinya lagi ngga mainstream tapi harga tiketnya selangit dan di sana hanya dapet info trip yang pake agen. Yang satu, udah keren banget lah kebayang bakal nambahin daftar proyek 100 pantai tapi kendala minim info. Mungkin kalau kita terlalu banyak rencana, jadinya malah gagal. Mungkin saja lebih baik kita tinggal menunggu kejutan-kejutan yang justru membuat perjalanan kita lebih menakjubkan.
Trip ke Pulau Similan yang direncanain pas baru sampe Thailand. Rencana ke Thailand juga baru kepikir H-3 sebelum berangkat. Terkadang dadakan lebih mengasikkan! |
Ke ragunan aja juga ga papa yang penting sama kamu, haha
BalasHapus