Welcome to HongKong! |
Hari masih gelap, setelah menumpang taksi yang kami pesan malam sebelumnya, kami naik bus damri dari terminal Pasar Minggu menuju bandara Soekarno Hatta. Cara paling cepat dan hemat untuk menuju bandara dari rumah kita yang jauh dari mana-mana. Dua carrier besar sengaja kami bawa, supaya beban bisa kebagi dua, karena ngga pesan bagasi jadi berat maksimal satu tas tujuh kilo. Pesawat kami take off pukul 8:30 pagi ke Kuala Lumpur, lalu lanjut penerbangan berikutnya ke Macau pukul 14:55, dengan total waktu transit di bandara KLIA2 selama 3,5jam. Lumayan lah, kami putuskan buat jalan-jalan cuci mata keliling KLIA2.
to live the dreams, to share the love |
Makan siang menu nasi lemak ayam krispi dan es teh tarik |
Hemat tenaga gendong tas, karena besoknya kita harus naik gunung |
Dari lantai 3, ada space ruang terbuka yang menghadap ke lapangan terbang. Di sana ternyata adalah ruang untuk smoking area. Iseng deh kami ke sana karena masih ada waktu setengah jam sebelum boarding. Kayaknya, kalau ada waktu lebih, KLIA2 ini bisa dieksplor lebih dalam lagi. Soalnya kami bener-bener pegel nyusurinnya.
Menuju spot view. |
Lapangan terbang yang dilihat dari ruang terbuka di lantai 3 |
Udah lega masuk pesawat, Hmm.. tiga jam. Dengerin musik, tidur, ketawa-ketawa, berisik sendiri, tidur lagi. |
Sebelum landing di Macau dihidangkan sunset yang begitu ciamiiik.. Sayang euy ngga duduk disitu. |
Sampai di Macau International airport langit sudah gelap. Kami langsung menuju booth Tourist Information untuk berburu pamflet dan brosur Macau, sambil nanya-nanya soal Ferry ke Hong Kong. Terus kami mampir ke CK buat jajan, sebenernya buat nukerin seribuan Hong Kong dollar biar jadi receh, eh ternyata si kasirnya ngga nerima mata uang HK, maunya MOP. Bohong nih, next saya mampir ke situ pas mau balik ke Jakarta dia mau nerima HK50. Hahahaha... Dari itinerary yang saya buat, di Macau terdapat dua pelabuhan Ferry menuju Hong Kong, Taipa Ferry Terminal dan Macau Outer Ferry Terminal. Mereka juga memiliki dua operator kapal ferry yang melayani rute Macau - Hong Kong yaitu Cotai Jet dan Turbo Jet.
Taipa Ferry Terminal
Lokasinya berada dekat di samping Macau International Airport. Siang hari kita bisa jalan kaki langsung menuju kesana. Kalau malam hari agak riskan karena ngga banyak penunjuk jalan.
Cotai Jet
Operations Hours: 24 hours
Turbo Jet
Operations Hours: 14:00 - 17:00
Macau Outer Ferry Terminal
Lokasinya berada di Macau Peninsula (pusat kota Macau).
Cotai Jet
Operations Hours: 09:30 - 17:00
Turbo Jet
Operations Hours: 24 hours
Hong Kong China Ferry Terminal (TST Pier, Kowloon Ferry Terminal)
Cotai Waterjet
Route : TST Pier - Taipa, TST Pier - Outer Harbour
Counter : Chu Kong Passengers Company Limited, Shop 1-5A, 1/F China Ferry Terminal, 33 Canton Road, Tsim Sha Tsui
Turbo Jet
Counter : Shop No. B09, 1/F China Ferry Terminal, 33 Canton Road, Tsim Sha Tsui
Hong Kong Macau Ferry Terminal (Hong Kong Island)
Cotai Waterjet
Route : TST Pier - Taipa, TST Pier - Outer Harbour
Counter : Shop 305D, Shun Tak Centre, 200 Connaught Road, Sheung Wan, HK
Turbo Jet
Counter: 3/F Shun Tak Centre, 200 Connaught Road Central,
Hong Kong
Dari saran si mbak nya sih kita disuruh naik bus AP1 menuju Macau Outer Ferry Terminal, karena katanya kapal dan jadwal Turbo Jet lebih banyak. Langsung deh kami menuju halte bus. Ngobrol-ngobrol sama calon penumpang yang lagi ngantri, soal apakah kita bisa bayar bus nya pake satu mata uang buat berdua? Ngalor ngidul ngga nyambung (kebanyakan mereka jarang bisa berbahasa Inggris) kami malah disarankan naik shuttle bus Hotel yang gratis. Shutte bus ini letaknya di paling ujung, dan pas kami ke sana ternyata bus nya ngga ada yang ngelayanin ke Macau Ferry Terminal karena udah malem! Balik lagi deh buat ngantri bus AP1, yang ternyata udah penuh sama warga lokal yang baru pulang kerja. Lumayan desak-desakan sih, tapi ada satu orang yang ngerti bahasa Inggris dan kami diturunkan pas di halte Macau Ferry Terminal.
Tiket Turbo Jet Macau Outer - KowLoon Tiket normal HK153, karena ini malem jadi kena HK189 |
Di dalam Ferry, kami harus pake sabuk pengaman. Jadi ngga ada yang mondar mandir kecuali ke toilet. Tas dan koper ngga boleh ditaro di bagian jalan, nanti dimarahin sama petugasnya. |
Space untuk kaki lumayan lebar jadi bisa selonjoran |
Setelah sampai di pelabuhan, kami keluar dari mall (ya, pelabuhan terhubung langsung dengan mall) untuk menuju penginapan yang berada di Nathan road. Sebelumnya, nyasar-nyasar di daam mall, karena udah banyak yang tutup, sampai kami diantar sama petugas ke pintu depan. Haha.. lalu muter-muter nyari Chungking Mansion yang katanya di map berjarak 850 meter jalan kaki, karena muter-muter mungkin lebih dari sekilo kali kita jalan. Awal dari sebuah petualangan tanpa terhubung ke GPS Google Maps!
Sampai di Chungking Mansion, dengan tatapan sangar menghindari para calo India yang menawarkan penginapan, kami langsung antri di depan lift. Lift ada dua, sebelah kiri menuju lantai dengan nomor genap, dan sebelah kanan menuju lantai dengan nomor ganjil. Karena penginapan kami terletak lantai 15 jadilah kami mulai ikutan antrian yang udah lumayan panjang di sebelah kanan. Di tembok kanan lift, terdapat papan bertuliskan daftar penginapan yang ada di setiap lantai dan blok. Sambil mengamati dan mencari-cari penginapan yang sudah kami booking, kami terheran kenapa Canada Hotel ngga ada di dalam daftar? Bolak balik, ngeliat ke tembok, balik ngeliat ke print an booking, ternyata Canada Hotel terletak di Blok A, dan kami asyik ikut antrian di Blok B!
Kami memesan Canada Hotel lewat HostelBookers, karena cuma lewat situ kita bisa bayar pake DP dulu, sisanya cash atau CC langsung ke hostelnya. Lewat booking.com dan Agoda, kebanyakan yang bisa pake DP itu hotel-hotel mahal bukan hostel. Makanya lewat HostelBookers ini kita hanya bayar 15%, sisanya kita bayarin pas check in ditambah deposit payment HK100 yang bisa diambil saat check out.
Beruntung di dalam lift, kami langsung bertemu dengan Ari, salah satu petugas Canada Hotel. Setelah check in, kami diantar ke lantai 7. Di sana kami ditawarkan upgrade tanpa penambahan biaya dari double bed ke kamar twin bed dengan jendela menghadap jalan raya. Ya pasti saya iyain lah, secara kamar twin bed ini lebih luas setidaknya masih ada space buat berdiri dan naro tas, beda dengan double bed, ukuran kamar benar-benar selebar dan sepanjang kasur. Ngga ada space sama sekali. Sambil coba ngobrol sama Ari, kasur twin bed bisa kami gabungin. Hehe..
Jam menunjukkan pukul sebelas malam. Hampir 18 jam perjalanan dari Jakarta sampai kesini. Ah~ sampai kamar, langsung mandi air anget. Welcome to Hong Kong! *Sambil nengok jendela ke bawah*
Budget hostel for Budget travelers! Dengan selisih harga yang lebih murah dari hostel di Macau, di Hong Kong kami masih dapet yang lebih layak daripada di Macau |
Beruntung di dalam lift, kami langsung bertemu dengan Ari, salah satu petugas Canada Hotel. Setelah check in, kami diantar ke lantai 7. Di sana kami ditawarkan upgrade tanpa penambahan biaya dari double bed ke kamar twin bed dengan jendela menghadap jalan raya. Ya pasti saya iyain lah, secara kamar twin bed ini lebih luas setidaknya masih ada space buat berdiri dan naro tas, beda dengan double bed, ukuran kamar benar-benar selebar dan sepanjang kasur. Ngga ada space sama sekali. Sambil coba ngobrol sama Ari, kasur twin bed bisa kami gabungin. Hehe..
Jam menunjukkan pukul sebelas malam. Hampir 18 jam perjalanan dari Jakarta sampai kesini. Ah~ sampai kamar, langsung mandi air anget. Welcome to Hong Kong! *Sambil nengok jendela ke bawah*
Bukan. Ini bukan dari jendela kamar, ini dari Sky Terrace Victoria Peak :p |
Mau tanya boleh? Cara ke canada hotel kalau dari bandara HKIA naik bus turun di mana ya enaknya? Thxx
BalasHapusmaaf saya ngga transit di HKIA, perjalanan PP lewat Macau. Mungkin lebih mudahnya dari bandara bisa menggunakan MTR, satu kali transit (HKIA - Hongkong Station, Central Station - Tsim Tsa Shui Station)
Hapusturun di Tsim Tsa Shui MTR, yang bersebrangan langsung dengan Canada Hotel (Chunking Mansion)