Cincau Jelly hasil panen sendiri featuring Susu Full Cream Greenfields |
Menanam tanaman ketahanan pangan rasanya beda jika dibandingkan menanam tanaman hias. Apalagi saat panen pertama, rasanya bangga pada diri sendiri. Meskipun hanya Kangkung dan Bayam, saat sampai di meja makan rasanya usaha menyiram dan menunggu pun terbayar. Sebelum menanam Kangkung dan Bayam menggunakan raised bed, saya sudah terlebih dahulu menanam Cincau. Tanaman yang dari dulu saya idam-idamkan untuk ditanam setelah melihat kawan ku, Galuh Ashri, sering posting bikin minuman cincau sendiri.
Saat itu sekitar 3-4 bulan lalu saat main ke rumah Hana saya bercerita ingin sekali menanam cincau. Ibu nya Hana langsung menawarkan saya tanaman cincau yang ada di depan rumah nya. Lho?! Ternyata selama ini saya main ke rumahnya nggak sadar kalau pohon yang tumbuh di depan pagar rumahnya ternyata pohon Cincau. Tentu saja saya menerima dengan tangan terbuka. Dari rumahnya saya pulang membawa satu tangkai stek pohon Cincau setinggi lebih dari 1 meter. Langsung saya tancap ke tanah menyender ke dinding. Sebagian daun nya saya coba olah untuk jadi minuman cincau tapi gagal karena daun Cincaunya kurang banyak. Hehehe.
Kiri: Cincau Perdu yang saya tanam dari Ibu nya Hana Kanan: Cincau Jelly yang saya beli di Rumah Delima |
Setelah berkonsultasi dengan Galuh, ternyata pohon Cincau yang saya tanam ini jenisnya berbeda dengan miliknya. Pohon Cincau ini jenisnya perdu jadi batang dan daunnya lebih lebar. Cara tumbuhnya juga berbeda, tidak perlu rambatan, hanya senderan. Sembari menunggu pohon Cincau ini tumbuh saya pun mulai mencari jenis lain yang sama seperti punya Galuh, namanya Cincau Jelly. Cukup banyak yang menjual nya di e-commerce. Akhir Juni 2020, saya membeli pohon Cincau Jelly di toko langganan saya namanya Rumah Delima. Dengan harga 45 ribu rupiah, saya dapat pohon Cincau Jelly yang sangat rimbun, masih lengkap dengan media tanam, polybag dan rangka rambatnya. Memang agak mahal kalau dibandingkan dengan toko-toko lain yang menjual seharga 15 - 35 ribu rupiah. Tapi hati-hati ya karena banyak yang menjual murah tapi sampai di rumah zonk, jumlah daun hanya beberapa helai dan media tanam seadanya.
Kiri: Cincau Jelly dan tamanan lain dari Rumah Delima saat sampai rumah Kanan: Setelah dibuka, Cincau Jelly nya yang sangat rimbun |
Rimbun banget kan! |
Tunas Cincau Jelly yang sudah merambat ke sekitarnya |
Karena saya belum sempat membuat rambatan nya di dinding, pohon Cincau Jelly ini saya pindahkan ke pot plastik biasa dan saya biarkan saja di pojok teras, tiap pagi saya siram. Sampai pada suatu hari dia sudah merambat kemana-mana, melingkar ke tanaman yang ada di sekitarnya termasuk Aglonema Snow White saya yang ada di atasnya.
2 ram besi yang pertama saya pasang |
Akhirnya saya langsung bergegas membeli ram besi atau rambatan dinding. Lumayan banyak riset dan drama juga sih. Awalnya saya mau buat rambatan menggunakan ram besi cor yang di jual di toko bahan bangunan. Harganya hanya berkisar 300 - 350 ribu seukuran 2,5 x 5 meter. Tapi cara masangnya ke dinding agak sulit dan harus pakai bantuan tukang karena berat. Namun setelah berkonsultasi dengan Bang Jojo, beliau memberikan saya rekomendasi untuk membeli ram besi yang bagus dan murah di e-commerce. Saya sampai dua kali beli di toko itu dan tentu saja tidak mengecewakan. Berikut proses menanam daun Cincau hingga panen.
1. Menyiapkan rambatan dinding
Karena pohon Cincau cepat sekali tumbuhnya, maka sebaiknya siapkan dulu rambatannya sebelum membeli. Bisa berupa ram besi seperti yang saya gunakan atau tali jaring rambat.
Saya beli 4 buah ram besi berukuran 115cm x 75cm, per buah nya seharga 60 ribu rupiah saja teman-teman. Ram besi nya sudah dilapisi dengan plastik putih anti karat jadi meskipun besinya tipis, dia lebih awet meskipun diterpa hujan dan matahari setiap hari. Cara memasangnya pun mudah, saya yang perempuan saja bisa masang sendirian empat-empatnya.
2. Memindahkan Cincau ke tanah
Sebetulnya daun Cincau bisa ditanam dari biji, tapi karena saya mau nya yang instan jadi saya langsung beli tanaman Cincau dalam polybag yang sudah rimbun. Saat ini saya sedang mencoba metode stek untuk memperbanyaknya.
Setelah rambatan terpasang, saya memindahkan pohon Cincau Jelly yang ada di pot langsung ke tanah (9 Juli 2020). Saya tambahkan media tanam campuran pupuk kandang, cocopeat, pakis dan sekam. Tanamnya agak menempel ke dinding. Rambatan asalnya yang dari bambu tidak saya lepas. Saya biarkan sampai tunas-tunas baru yang diujung merambat ke ram besi.
3. Biarkan merambat sendiri atau bantu merambat ke dinding
Beberapa tunas baru ada yang merambat dengan cantik ke rambatan dinding setelah saya bantu manual. Tapi ada juga sebagian yang entah kenapa tidak mau melingkar lagi di rambatan.
Setelah 2 hari (11 Juli 2020) dan satu minggu dipindah ke tanah (18 Juli 2020) |
Baru seminggu sudah ada tiga tunas merambat ke ram besi |
4. Pemupukan
Saya menggunakan Pupuk Guano sebulan sekali dengan cara menyebarnya ke atas media tanam lalu ditutupi lagi dengan media tanam baru. Dengan pemupukan ini, tunas-tunas baru dari batang utama keluar.
5. Panen
Sebetulnya saya belum kepingin panen karena masih mengincar agar semua daun Cincau menutup ram besi. Saya melihat ada beberapa cabang yang tumbuhnya sudah mau melingkar lagi ke ram besi jadi saya pruning (potong) bagian tersebut untuk memancing pertumbuhan cabang baru. Potongan pruning ini beberapa saya potong-potong untuk di propagasi menggunakan air. Sisanya saya coba buat minuman cincau.
6. Cara membuat minuman Cincau
Di sini bagian yang seru. Saya panen tanggal 2 Oktober 2020, yang berarti membutuhkan waktu sekitar 3 bulan sejak menanamnya di tanah. Saya menggunakan 45 lembar daun Cincau Jelly yang kemudian dicuci dengan air bersih dan cucian terakhir saya cuci dengan air matang.
Meremas daun Cincau hingga bening |
Setelah dicuci, campurkan daun dengan segelas air dalam mangkuk. Lalu remas-remas daun menggunakan tangan. Lakukan sekitar 5-10 menit sampai daun Cincau menjadi bening dan air perasan mulai berwarna hijau tua. Sebenarnya bisa saja dijus menggunakan blender tapi nanti airnya jadi keruh. Metode meremas manual gini menghasilkan cincau yang lebih bersih.
Saring perasan Cincau ke dalam gelas. Jika dirasa terlalu pekat, bisa langsung ditambahkan sedikit air. Ingat ya, kalau mau ditambahkan air harus langsung karena kalau jeda sedikit nyampurnya agak sulit. Diamkan Cincau dalam kulkas selama kurang lebih 5-6 jam.
Awalnya saya menggunakan air setengah gelas, karena masih sangat pekat saya tambahkan hingga penuh lalu aduk menggunakan sendok. |
Aloha.. Cincau Jelly nya berhasil. Cukup kenyal dan rasanya enak. Kalau menurut saya, Cincau pertama saya gagal bukan karena jenis Cincau nya, tapi karena faktor kebanyakan air. Jadi semakin banyak daunnya semakin kental. Next saya akan coba yang Cincau Perdu. Sebenarnya Cincau Perdu sudah bisa panen karena dalam waktu bersamaan tumbuhnya sudah mencapai 3 meter! Tapi saya lebih fokus untuk memperbanyaknya dengan metode stek. Jadi saya coba tanam lagi biar lebih banyak. Cita-citanya tahun depan puasa Ramadhan sudah bisa konsumsi Cincau setiap hari buat buka puasa. Udah nggak perlu bayangin lagi gimana proses bikin Cincau nya abang-abang yang jualan Cincau di pinggir jalan. Hehe.
Kak kalo cincau peredu itu tumbuh nya lama apa engga ya ,saya ada rencana mau nanam hihi
ReplyDeleteTumbuhnya sama cepat dengan yg cincau jelly. Saya nanam di dinding jadi kalau dah terlalu tinggi suka jatoh sendiri hehehe.
Deletemantap blog nya. saya sudah jarang full blog binggung mau bicara apa
ReplyDeleteLebih seger mana rasa ounya perdu atau jelli
ReplyDeleteenakan yang Jelly. kalau yang perdu baunya seperti pahit/ anta
Delete