Semenjak pandemi, proyekan sepi. Saya pun jadi punya lebih banyak waktu luang. Di antara sedih dan gembira juga sih. Dan agar tetap waras saya pun menyibukkan diri dengan proyek Masta Kimchi, berkebun, ngeblog, belajar fotografi makanan dan belajar mengolah sampah sendiri a.k.a. composting. Dua list terakhir belum saya mulai sih, baru niat aja. Hehe.
Kali ini saya mau berbagi ilmu cara membuat turus tanaman. Apa itu turus?
— Turus adalah tiang atau tonggak dari kayu, bambu, dan lain sebagainya, untuk mengukuhkan pagar (belat, bendungan, dan lain sebagainya).
Hobi berkebun dalam satu tahun ini menjadi ramai. Hal ini berimbas pada muncul nya tren-tren baru yang membuat kantong ikutan menipis. Jadi, diam di rumah saja belum tentu lho bikin tabungan awet karena nggak plesiran. Nah, salah satunya adalah tren penggunaan turus ini. Turus atau penyangga tanaman digunakan sebagai media rambatan pengganti dinding. Rata-rata turus terbuat dari bahan pralon ditambah dengan sabut kelapa. Harganya dipasaran cukup murah mulai dari 10 - 25 ribu untuk ukuran 50cm sampai 1 meter.
Penampakan turus yang bengkok seiring waktu |
Terus kenapa saya tiba-tiba kepikiran bikin sendiri? Toh harganya juga murah kan. Jadi tidak semua turus yang dijual itu bagus. Memang harganya murah, tapi setelah pemakaian beberapa bulan akan kelihatan cacatnya. Pada kasus ini nampak pada turus yang saya gunakan untuk pohon Monstera Deliciosa. Karena daun nya makin lama makin besar, akar udara nya juga makin banyak, pohon ini jadi semakin berat. Saya perhatikan kok turusnya lama-lama penyok.
Ternyata setelah saya bongkar, dari turus yang aslinya sepanjang 75cm ini, panjang pralon yang ada di dalam sabut kelapa hanya 10cm dan yang terlihat di luar nya 10cm. Jadi sisanya 55cm hanya berisi sabut kelapa. Ya gimana ga bengkok yah? Hahahaha.
Supaya kamu nggak zonk lagi beli turus, pilih lah yang model nya menyulur melingkar seperti gambar di atas. Jangan yang modelnya ada wiremesh nya. Karena melihat turus monstera yang sudah tidak cantik ini, saya mencoba mencari turus yang berukuran di atas satu meter. Tapi lumayan susah juga nyari yang model menyulur untuk ukuran di atas 1 meter. Sambil bengong di teras belakang, saya akhirnya kepikiran buat bikin turus sendiri pakai bahan-bahan yang ada saja di rumah.
1. Tiang penyangga
Kebanyakan tiang penyangga turus dibuat menggunakan paralon karena bahannya murah, awet tidak termakan rayap, tahan panas dan basah. Kali ini saya menggunakan baja ringan sisa saat membangun rumah dulu. Bisa juga menggunakan batang kayu atau bambu, tapi kurang awet karena semakin lama bahan berkayu akan rapuh.
2. Sabut kelapa
Sabut kelapa atau coco fiber ini stok yang saya gunakan sebagai penutup media tanam di pot. Ternyata bisa juga digunakan sebagai bahan membuat turus.
3. Tali
Setelah berhasil membuat nya, saya jadi ketagihan untuk bikin lagi. Kemarin ada sisa paralon bekas kabel berukuran 1 m, saya buat lagi jadi turus untuk tanaman Philodendron Brazil yang akarnya sudah mulai nempel tembok.
Sekarang yang lagi ngehits di dunia berkebun ada lagi, namanya turus lumut. Turus yang bahan balutannya dibuat dari lumut hidup. Menarik juga ya, tapi berdasarkan info dari teman, lumut yang dijual ini diambil dari hutan. Hmm.. Menurut saya pakai sabut kelapa saja juga sudah cakep kok. Happy gardening!
Si niat!! Si ada waktu!!
ReplyDeletehoahahaha si kakak langsung mampir
Deletemari kita berkebuuun!!!
Nice info..
ReplyDelete