Kehilangan kunci sudah jadi hal yang lumrah buat saya dan Brew. Alasan saya yang pasti karena ceroboh dan terburu-buru. Sedangkan Bre mungkin karena dia pelupa. Sudah dua kali kami membobol pintu rumah karena kehilangan kunci. Saya sendiri sudah berulang kali kehilangan kunci kostan saat kuliah di Bandung. Ibu kost sudah hafal hingga menyimpan beberapa kunci cadangan. Ingat betul, kunci kostan saya sering tertinggal di Jakarta, dan saya baru sadar saat sudah di depan pintu kost. Pernah juga saya menjatuhkan kunci di got kampus (seperti gorong-gorong) padahal sudah saya pasangkan dengan lanyard agar bisa digantung di leher.
Selama dua setengah tahun pandemi, saya beberapa kali berwisata singkat seperti menginap di Cemoro Lawang Bromo dan bolak-balik ke Bandung. Tapi baru kemarin saya merasakan nikmatnya perjalanan seperti di tempat asing. Selama sebulan tinggal di Bali, saya dan Bre melakukan trip singkat selama 5 hari ke Nusa Ceningan dan Nusa Penida, meskipun pada awalnya kami berniat untuk ke Gili Trawangan, Lombok. Alasannya karena saya dan Bre sudah sama-sama pernah ke Gili Trawangan, jadi kenapa kita nggak nyoba ke tempat yang belum pernah aja.
Rasanya nggak lengkap kalau selama sebulan tinggal di Bali nggak eksplorasi kafe-kafe di pulau dewata ini. Jadi gimana nih rasanya Work From Bali? Kalau hanya di kosan ya tetap saja jenuh, nggak ada bedanya dengan di rumah. Jadi kami menyempatkan nongkrong di kafe yang kopinya lumayan enak dan vibesnya asik.