Rasanya nggak lengkap kalau selama sebulan tinggal di Bali nggak eksplorasi kafe-kafe di pulau dewata ini. Jadi gimana nih rasanya Work From Bali? Kalau hanya di kosan ya tetap saja jenuh, nggak ada bedanya dengan di rumah. Jadi kami menyempatkan nongkrong di kafe yang kopinya lumayan enak dan vibesnya asik.
Kebanyakan kafe saya pilih dari daftar yang dibuat oleh Kak Eunike, salah seorang content creator yang berdomisili di Bali yang saya follow di Instagram. Pokoknya saya sudah tidak percaya dengan hasil googling dengan judul artikel seperti "Kafe hits di Bali" atau "Kafe instagrammable di Bali" karena biasanya pasti berujung ramai dan overrated. Lokasi kosan saya sebetulnya ada di kecamatan Kuta, di mana banyak kafe yang tersebar di sepanjang daerah Kuta sampai Canggu. Tapi rata-rata kafe yang saya kunjungi di daerah Denpasar Selatan. Kafe yang paling jauh kami singgahi ada di Kintamani, yang ditempuh sekitar 2 jam dari kosan, dan yang nyebrang pulau di Nusa Ceningan.
1. Bron Cafe
Ngafe di sini nggak akan takut ngerasa sumpek karena selain memiliki ruang indoor yang semi terbuka, kafe ini memiliki area terbuka yang sangat luas. Bahkan mereka memiliki ruang meeting ber-ac di bangunan rumah yang terpisah yang bisa disewa. Meskipun berada di tengah kota yang mungkin notabene panas, menurut saya kita nggak perlu ruangan ber-ac karena banyaknya pohon dan area yang luas membuat hawanya jadi lebih dingin.
Foto kiri: di setiap meja disediakan obat semprot untuk menghalau nyamuk. Foto kanan: kolam koi yang tiap sore kita boleh kasih makan |
Hal yang membuat kami betah selain suasananya yang homey dan latar belakang musiknya yang syahdu adalah harga kopi dan makanannya yang di bawah standar kafe-kafe ukuran di kota. Saat kami di sana ada satu grup yang merayakan ulang tahun di kebun, itu pun tidak mengganggu kami yang ada di ruangan semi indoor. Ngajak anak-anak ke sini pun juga bikin mereka betah karena ada perosotan besasr dan area bermain di taman.
Jadi punya cita-cita bikin meja ngafe di kebun belakang |
2. The Tropical Ants
Katik Lantang Street (Campuan 3), Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali
Jam buka 08:00 - 22:00
Ini dia salah satu kafe tepi sawah favorit kami. Suasana kafe ini sangat tenang, sepanjang 2,5 jam nongkrong di sini kami tidak terganggu dengan obrolan meja sebelah. Kebanyakan pengunjung turis luar, yang sedang bekerja dari pagi dengan laptopnya, keluarga yang sedang sarapan, atau pasangan yang ngobrol cantik sambil minum kopi.
Mbak bule di belakang pesen kopi sampai dua kali. Kayaknya dia dari pagi. |
Menurut saya kenapa di sini nggak ada hingar-bingar adalah karena tempatnya yang memang dirancang untuk kerja dari kafe. Nggak banyak detail estetik buat foto-foto jadi tidak terlalu hype untuk kafe bertema pinggir sawah. Kopinya menurut saya di sini enak, dihidangkan dengan cookies yang imut. Pelayannya ramah, baristanya juga. Jadi kalau duduk di kursi bar sudah pasti ngobrol asik sama mereka.
3. Stocked Iced Coffee
Jl. Umalas 1 No.5, Kerobokan Kelod, Kec. Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali
Jam buka 08:00 - 22:00
Di kafe ini saya jadi punya minuman favorit. Namanya Georgia Coffee, longblack dengan campuran sirup peach dan topping potongan jeruk panggang. Sama seperti list saya sebelumnya, ini kafe mepet sawah. Saya mengerti mengapa kami jadi suka kafe model gini, selain karena viewnya yang membuat hati tentram, anginnya yang sepoi-sepoi bikin ngantuk. Lalu kami minum kopi biar melek, jadi pas buat suasana kerja.
Mungkin karena lokasinya tidak jauh dari pantai (sekitar 2km), semilir anginnya sangat kerasa. Sepulang dari kafe ini kami mampir ke Pantai Batu Belig, menghabiskan sunset. Di minggu akhir tinggal di Bali saya berencana ke sini lagi namun setelah cek di Google Map ternyata tutup. Setelah menghubungi via DM, kami diinfokan kalau kafenya sedang direnovasi. Parkir mobil dan motor di belakang dan memuat cukup banyak.
4. Huma Cafe
Jalan Cinta, Tegallalang, Gianyar, Bali
Jam buka 08:00 - 22:00
Saya menyempatkan dua kali ke kafe ini. Kunjungan kedua bersama dengan Hana seusai main di Alas Harum Tegallalang. Huma Cafe ini masih satu brand dengan kafe The Tropical Ants yang merupakan milik Goldmine. The Tropical Ants lokasinya masih di pusat kota Ubud, sedangkan Huma Cafe masih naik lagi ke arah Tegallalang sekitar 10 kilometer. Jadi siap-siap bawa jaket karena makin ke atas tentu saja makin dingin, apalagi kalau hujan.
Jalan menuju Huma Cafe juga sangat memanjakan mata, bentangan sawah hijau yang bertingkat-tingkat. Sayangnya di area Huma Cafe tidak ada pohon padi yang sedang tumbuh.
5. Resident Coffee & Tea
Kalau yang ini bukan kafe, tapi tempat duduk yang berjejer tepat di depan kamar saya menginap di Nusa Ceningan. Sarapan pagi pancake pisang dan kopi panas sembari menikmati pemandangan laut dan pulau Nusa Lembongan. Masih ada 10 kafe lagi di Bali yang nanti akan saya bahas di artikel tulisan saya berikutnya. Stay tuned!
Tidak ada komentar
Posting Komentar